
NIDC -- Dosen Nobel Indonesia Institute, Bahrul Ulum Ilham, S.Pd., M.M. Ph.D., berhasil meraih juara harapan II dalam Mandaya Awards, Kamis (16/10) di Jakarta. Penghargaan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Abdul Muhaimin Iskandar.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengaku bersyukur bisa meraih penghargaan menghadapi ratusan peserta dari berbagai daerah. "Dari 703 peserta dan 463 pemberdaya kategori individu se-Indonesia, saya bersyukur dipercaya sebagai Juara Harapan II Mandaya Award 2025," urai Bahrul.
Menurutnya, penghargaan yang diraih merupakan perjalanan ini bukanlah mengenai panggung penghargaan. Namun, tentang makna perjuangan. "Meskipun tak sempat mengikuti tahap akhir penjurian karena sedang bertugas ke Aceh, Allah tak pernah absen mencatat setiap ikhtiar kecil dalam jalan panjang pemberdayaan," sambungnya.
"Sebuah apresiasi atas dedikasi puluhan tahun dalam membangun ekosistem kewirausahaan, UMKM dan gerakan kemandirian ekonomi di daerah," tukasnya.
Diketahui, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat menggelar Mandaya Award untuk mendorong peran pemda, para tokoh, dunia usaha dan komunitas masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat.
"Mandaya Award adalah wujud pengakuan negara terhadap kiprah, kontribusi, pemberdayaan oleh seluruh tokoh-tokoh, kontribusi pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, hingga komunitas masyarakat," kata Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar di Jakarta, Kamis.
Mandaya Award adalah penghargaan tahunan yang mengapresiasi berbagai pihak yang menunjukkan komitmen tinggi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan. Pihaknya berharap pemberian penghargaan tersebut dapat menginspirasi semua pihak, termasuk para pelaku UMKM untuk terus bekerja lebih keras lagi. "Sebab tantangan kita ke depan masih sangat berat dan kompleks, juga berkelanjutan," katanya.
Ia mengatakan pemberdayaan menjadi kata kunci dalam memaksimalkan potensi masyarakat secara berkelanjutan untuk mewujudkan pembangunan nasional dan menyejahterakan masyarakat luas. "Ukuran keberhasilannya adalah peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi berdaya, mandiri, dan bermartabat," katanya.